Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

AMP Vs Non-AMP, Mana yang Lebih Baik diGunakan?

AMP Vs Non-AMP, Mana yang Lebih Baik diGunakan?

Baru-baru ini, saya mendapatkan beberapa pertanyaan dari seorang member di Group Facebook tentang AMP vs Non-AMP mana yang lebih baik digunakan untuk sebuah Blog/Website?

Mengenai pertanyaan itu, mari kita bahas sedikit informasi dari saya yang sudah pernah memakai dari kedua fiktur AMP dan Non-AMP.

Saya memiliki banyak blog, dan blog itu terbagi dari WordPress dan Blogger. Dari kedua platrom yang saya gunakan tersebut juga, memiliki kelebihan dan kekuranganya masing-masing.

Tapi karena judul yang saya tulis kali ini adalah tentang AMP dan Non-AMP, maka saya tidak membahas perbandingan dari platrom yang saya gunakan antara Blogger dan WordPress.

Singkat cerita, saya tidak akan menulis asal usul AMP dan juga pengertian AMP untuk sebuah blog, sebab saya yakin hanya ada 1% yang akan membaca sejarah itu untuk negara Indonesia ini.

Jadi alangkah cepatnya kita bahas ke point inti langsung dari AMP vs Non-AMP ini.


Pertama, kita bahas dulu untuk blog / website yang menggunakan plugin AMP kususnya platrom dari WordPress.

Pengalaman Menggunakan Plugin AMP di Blog

  1. AMP sangat mudah digunakan di WordPress, karena hanya cukup memasang plugin AMP,  maka 100% blog kita akan valid AMP tanpa harus pusing edit ulang artikel layaknya Blogger.
  2. AMP sangat sulit digunakan untuk blog yang bernaung di Blogspot, sebab untuk penulisan artikel sangat sulit untuk kamu yang masih baru belajar ngeblog jika kurang paham masalah kode HTML dasar.
  3. AMP sangat ringan dan cepat untuk sebuah blog yang menggunakannya, sebab tidak terlalu banyak memakai kode JavaScript untuk di akses. Tentu ini adalah potensi untuk sebuah blog agar bisa mendapat nilai tambahan di mata Google dengan alasan halaman yang cepat saat diakses.
  4. AMP hanya bisa digunakan untuk blog yang sudah valid AMP, dimana hal ini berlaku untuk pengguna blogspot dengan cara menggunakan tema khusus AMP dan artikel yang sudah valid AMP.
  5. AMP sangat bagus digunakan untuk blog jualan online / toko online, karena rata-rata user suka membuka halaman yang ringan dan cepat dalam hal belanja online demi memenuhi keinginan mereka.

Kekurangan Menggunakan AMP untuk Blogger dan WordPress

  1. Halaman AMP memiliki data kunjungan kurang baik ke blog kamu, sebab halaman blog kamu akan dibaca sebagai cahce halaman Google dan itu tidak tercatat sebagai kunjungan halaman situs blog kamu.
  2. AMP sangat tidak cocok digunakan untuk blog yang menarget penghasilan dari periklanan Google AdSense, sebab untuk bayaran perklik iklan nya sangat kecil. Jika tidak percaya silahkan uji percobaan AMP pindah ke Non-AMP.
  3. AMP sangat sulit digunakan, kususnya pengguna blog berbasis blogspot. Selain kamu harus memasang tema yang valid AMP, untuk penulisan artikel juga lumayan sulit karena menggunakan kode HTML khusus.
  4. Halaman AMP memiliki tampilan tema yang terbatas, jika kamu menyukai tampilan blog yang keren maka AMP sangat tidak cocok untuk digunakan, sebab untuk segi tampilan tema rata-rata simple.
  5. AMP masih dalam tahap percobaan, yang artinya halaman AMP belum sepenuhnya bekerja 100% untuk memaksimalkan kenerja blog kamu. Jadi sebelum pindah ke halaman AMP, kamu pikir-pikir dulu deh.

Kesimpulan


Tidak ada larangan bagi yang tertarik dengan fiktur AMP ini untuk digunakan di blog / website kamu.

Hanya saja jika kamu menginginkan penghasilan dari Google AdSense, AMP sangat merusak akan bayaran iklan yang kamu dapatkan.

Masih tidak percaya? Berikut screnshoot Google AdSense saya sesudah menggunakan AMP dan pindah ke Non-AMP.

AMP Vs Non-AMP, Mana yang Lebih Baik diGunakan?

Tapi.....  Jika kamu ingin menarget rangking sebuah blog dihalaman Google, maka AMP sangat cocok untuk meningkatkan kunjungan blog kamu.

Selain itu juga, Google sudah pernah menyingung, bahwa faktur rangking sebuah blog bisa dinilai dari segi kecepatan.

Semakin cepat halaman sebuah blog / website di akses, maka nilai blog itu akan naik sesuai popularitasnya.

Jika ada masukan dan pendapat lainnya dari kamu tentang masalah halaman AMP dan Non-AMP, jangan ragu untuk menulis komentarnya ya.

7 komentar untuk "AMP Vs Non-AMP, Mana yang Lebih Baik diGunakan? "

  1. Can You Share The Way To Make Wave Effect Like Id.rianseo.com?

    BalasHapus
  2. i am facing probelem i am used vigo apm when i am insert adsense ad i am face problem

    BalasHapus
  3. Masih belum paham gan, baru belajar blogging. Sing penting iklan tanyang 🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Allhamdulillah mas kalau iklannya udah tayang, semoga semakin berkembang blog nya.

      Hapus

Kami memiliki kebijakan dalam berkomentar di Blog ini :

— Dilarang promosi suatu barang
— Dilarang jika memasang link aktif di komentar
— Dilarang keras melakukan promosi iklan
— Dilarang menulis komentar yang berisi sara, bully atau cemuhan

NB :Komentar yang melanggar tidak akan ditampilkan

Kebijakan komentar yang bisa Anda temukan selengkapnya disini

Dukungan :

Jika menyukai dengan artikel blog kami, silahkan Ikuti blog ini