Ilmu Bela Diri Pukulan Petir yang Bisa Kamu Coba [Update]

Jika Anda ingin mendapatkan kekuatan pukulan layaknya petir, maka Anda dapat membaca dan mengamalkan ilmu yang saya tulis disini.

Maka dikesempatan kali ini saya ingin mengijazahkan ilmu yang berasal dari Kalimantan selatan - Borneo.

Sejarang Ringkas Pukulan Petir

Ilmu ini bernama Pukulan Petir layaknya Pahlawan MCU Thor. 

Ilustrasi petir - image src freepik

Ilmu pukulan ini sebenarnya adalah warisan dari Sayyidina Ali Pukulan Zulfikar sehingga kekuatan pukulan petir ini sama dengan milik pukulan Sayyidina Ali.

Apabila terkena pukulan petir ini maka tubuh akan menjadi memar berwarna hitam kebiru–biruan seperti bekas kena sembar petir.

Seluruh tubuh akan merasakan seperti habis begadang semalaman bukan efek mengantuk akan tetapi badan jadi terasa lemah.

Insya Allah ilmu ini sudah terbuki keampuhan nya dikalangan masyarakat Kalimantan selatan.

Langsung saja dengan membaca " Bismillahir rahmaanir rahiim" saya Ahmad Fauzi mengijazahkan ilmu ini.

Bacaan Ilmu Pukulan Petir

“Bismillahirahmaanirahiim"

• la ila

Cara Menggunakan :

1. Bacalah 1 kali dengan cara [ Menahan Nafas ] diperut
2. Kemudian tangan atau kaki di keraskan, lalu langsung dipukulkan atau di tendangkan.
3. Menambah kekuatan power Pukulan | Tendangan

Pengertian dan Manfaatnya :

• " (LA ) FATTA ILLA ALI WALA SAIFA ( ILA ) ZULFIKAR"

Pesan dari Penulis

Sesungguhnya kekerasan itu tidaklah menyelesaikan masalah jadi janganlah menggunakan ilmu ini untuk kekerasan atau mengikuti hawa nafsu.

Akan tetapi gunakanlah ilmu ini dijalan kebenaran seperti membela diri ketika dihadang perampok, pembegal dll, Karena Allah SWT itu selalu berada pada kebenaran.

Dan dalam menuntut ilmu berusahalah untuk ikhlas, Agar mendapatkan ridhonya Allah swt atas ilmu yang dituntut.

Akhir Kata

Mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan untuk tulisan kali ini untuk Anda.

Semoga dengan adanya tulisan ini membantu Anda yang sedang membutuhkan ilmu amalan untuk keperluan hidup sehari-hari.

Penulis : Ahmad Fauzi

Editor : Olavia

Berbagi :